Image source |
Disini, pada sebuah relung yang masih kosong.
Disini, pada secangkir asa yang menunggu untuk diisi.
Bagaimana bila kuutarakan sebuah rahasia padamu? Bahwa ternyata, apa
yang selama ini kurindukan, sebenarnya adalah dirimu? Bagaimana?
Iya, kamu.
Kamu yang tak pernah aku tahu siapa, tapi aku yakin pasti datang.
Namun, rasanya, aku terlalu bosan merasakan ini sendirian. Merasakan
rindu-rindu yang tertahan, sebab belum saatnya diungkapkan. Menimbun harap pada
setiap jejak-jejak rindu yang terserak. Pada aksara yang terbaca tanpa suara.
Seandainya kamu ada disini. Ingiiiiin sekali rasanya aku berbagi rindu
ini padamu. Namun, sayangnya, kita terpisah jauh, oleh sesuatu yang tak pernah
kutahu memiliki satuan apa.
Maka di waktu yang lain, aku putuskan tuk berubah menjadi rindu itu
sendiri. Sebab aku ingin, hadirku dapat kamu rasakan. Dalam penantian-penantian
bersama untaian doa. Dalam sujud-sujud panjang dalam kelam malam.
Kepadamu, yang Allah belum pertemukan kita hingga hari ini. Tolong
sadari bahwa ada bagian dari dirimu yang selalu membuatku rindu hingga rela
berteman dengan pilu. Kamu tahu, kan, bagaimana rasanya memiliki perasaan yang
rumit? Terlebih, tidak pernah mengetahui, kepada siapa seharusnya perasaan ini
dilabuhkan.
Bagaimana? Selalu sulit memahami posisi diri kita, bukan?
Sebab rindu, bagiku, bukanlah sesuatu yang harus kau lafadzkan dalam lantang
perkataan. Tetapi sesuatu yang harus kau simpan diam-diam, kau tutup
rapat-rapat, atau bila perlu, kau lipat rapi-rapi seperti kertas origami.
Hingga pada akhirnya, rindu, akan menjelma menjadi keping-keping kesibukan
dalam mempersiapkan sebuah pertemuan.
Semoga pengorbanan kita saat ini, akan berbuah manis esok hari. Sebab
mulai hari ini, kita akan sama-sama melepaskan, membiarkan rasa rindu ini
menguap ke entah berantah, ataupun membiarkannya diam membeku agar tak semakin
bertumbuh. Jangan bersedih. Kita hanya sedang memperjuangkan keimanan dan
ketakwaan di atas perasaan dan kecenderungan hati kita.
Terkadang aku menggenggam terlalu erat sesuatu yang tidak tentu,
harapan yang tidak ada kepastian. Apakah kamu, adalah seseorang yang layak untuk
aku tunggu dan perjuangkan?
rindu itu sesuatu yang enak dirasakan kok, serius, kalau aku gak ada rindu malah gak enak, tapi masalahnya aku gaka da yang di rinduin, jadi mau kah kau jadi orang yang aku rindukan,,,, hahaha
BalasHapusOgah, Muhae. :'D
Hapuslagi menunggu siapa nih :D
BalasHapusKamu.
HapusWalahpun belum di persatukan, mungkin suatu saat nanti akan dipertemukan, teruslah bertahan, jangan tergoda untuk melupakan, semoga apa yang di inginkan menjadi sebuah kenyataan...Amin
BalasHapusMenunggu pendamping hidup yah mba :)
BalasHapusmenunggu seseorang yang akan saling memperjuangkan itu indah :)
BalasHapus:)
HapusGak ada yang lebih indah daripada dua orang yang sama-sama merindu dan bersabar menunggu kapan saat yang tepat untuk melabuhkan rindu itu. Hehe. Nyambung gak sih aku ngomong gitu, Dar?
BalasHapusBener sih, Dar. Ungkapan rindu kita ke seseorang itu gak harus dalam kata-kata yang diucapkan lantang, tapi bisa juga lewat doa kita kepada-Nya. Lebih indah yang gitu malah ya. :))
Disini cerita'a rindu sama orang yang belum ada Cha
HapusKalo gitu jadinya Cinta Dalam Diam dong Cha hahaha :D
Bisa jadi Cha. Bisa jadi~
HapusHoiiii Ki Sanaaak~~~
Syahdu, euy. :))
BalasHapusMemperjuangkan keimanan. Masya Allah. Allahu Akbar!
Tobat, Yog? :D
HapusSweet sekali :)
BalasHapusApanya yang sweet Kak?
Hapusterkadang rindu kalo di pendam membuat tersiksa tapi itu lah perjuangan keimanan dalam menahan rindu
BalasHapusYap. Seratusss :)
Hapusehemmmm.....dalam banget ni^^
BalasHapusTulisannya jatoh ke sumur. Dalem :')
HapusMmmmmmmmmm apa ini untuk si wHyu? Ehhhhhh hahaaa, asal nebak, salah abaiken ^^
BalasHapusIni salah, mba.
Hapus*komen diabaikan*
kata-katanya dalem banget mba :)
BalasHapusHaiii om obat muntaber. Pakabar?
HapusPasti ada kok Dar, seseorang yang harus di tunggu dan diperjuangkan
BalasHapusSemoga
Hapussweet, merindukan orang yang masih gak jelas hehehe.
BalasHapusSweet... Masih gak jelas... :"
HapusSampai detik ini saya juga lagi menunggu :)
BalasHapusOm obat kaki gajah lagi nungguin siapa? Kaki semut?
Hapusmenunggu? menunggu itu bakal indah kalau yang ditunggunya itu menunggukan kita juga
BalasHapus:)
Hapustunggulah aku di kota itu tempat labuhan di semua mimpiku
BalasHapusOgah...
HapusBerjuang dalam penantian. Tak henti perbaiki diri. Menunggu dia yang nantinya semoga menjadi pendamping dunia dan surga. Ah....
BalasHapusKey! Lama gak muncul kamu...
HapusMenjelma menjadi keping-keping kesibukan dalam mempersiapkan sebuah pertemuan.
BalasHapusHmmm.. lg melow banget kamu mba. :))
Enggak, Lan...
HapusMba, meleleh aku bacanya. Luar biasa :')
BalasHapusKamu terbuat dari lilin ya, mba? Bisa meleleh gitu :/
HapusNoh kan, meleleh dah main kesini. Baper ahh :((
BalasHapusRindu itu perasaan palimng tega ya. Suka tiba-tiba, gak permisi, eh bikin nyesek. Daraaa :(
Jangan baper disini kak... :/
Hapusaduh jadi malu
BalasHapusLah... -_-
HapusManis banget tulisanmu :'))
BalasHapusJangan dibaca banyak-banyak, bang.
HapusTiati diabetes~
Siap grak!
BalasHapusDaraaaa :'))
BalasHapusIni teh kenapa sayaang? Tulisannya menggelitik hati euy. Sukak. :'))
"Sayangnya, kita terpisah jauh, oleh sesuatu yang tak pernah kutahu memiliki satuan apa." Yasalaam. Baper kubik.
Baper kubik :O
BalasHapus