Assalamu’alaikum!
Alhamdulillah, sekarang saya sudah berada di penghujung semester 5.
Minggu depan adalah minggu terakhir kuliah di semester ini, kemudian
dilanjutkan dengan ujian. Yeay!
Nah, kali ini saya akan berbagi pengalaman selama kuliah di semester
5. Ada 3 modul yang saya dapatkan di semester ini, yaitu Metabolik Endokrin,
Reproduksi, serta Saraf Jiwa. Juga, di sela-sela modul Reproduksi, saya beserta
beberapa teman dalam tim penelitian kami melaksanakan seminar proposal skripsi
:)
Oke, kita langsung bahas per modul, ya.
Modul Metabolik Endokrin
merupakan modul pertama yang kami dapatkan. Pada modul ini, materi kuliah lebih
difokuskan kepada penyakit metabolik dan endokrin (ya iya lah). Adapun untuk
penyakit metabolik sendiri, kami lumayan banyak mendapatkan materi tentang
penyakit yang lagi hits banget di Indonesia. Ya, diabetes mellitus :’(
Modul Reproduksi adalah
modul yang paling… hmmm… you know lah.
Di modul ini ada banyak sekali kejadian-kejadian langka yang terjadi.
Nah jadi gini, di FK itu ada yang namanya skill lab, ataupun Keterampilan Klinis Dasar. Saat skill lab ini, kami harus belajar
bagaimana caranya melakukan pemeriksaan klinis ke pasien. Tetapi, pasiennya ya
masih bohongan, bisa saja menggunakan mannequin
ataupun teman sendiri yang menjadi pasien.
Urutan pemeriksaan yang harus dilakukan oleh seorang dokter kepada
pasien adalah: anamnesis (wawancara pasien) – pemeriksaan fisik – pemeriksaan penunjang.
Apabila mendapatkan kesempatan menjadi pasien (probandus) saat anamnesis
pada modul reproduksi, maka ini merupakan hal yang indah banget bagi para
jomblo FK.
Loh kok bisa?
Ya bisa aja, sih. Coba deh cermati percakapan di bawah ini.
Dokter: “Selamat pagi, Ibu X. Perkenalkan, saya Dokter Y. Ada yang
bisa saya bantu?”
Pasien: “Selamat pagi. Iya, dok. Saya ingin periksa kehamilan.”
Dokter: “Oh, begitu. Maaf bu sebelumnya, usia ibu berapa dan
pekerjaannya apa, ya?”
Pasien: “Saya 28 tahun, dok. Bekerja sebagai guru SMA.” ((ceritanya
mau periksa kehamilan yang kedua))
Dokter: “Kalau boleh tahu, pekerjaan suami ibu apa, ya?”
Pasien: *mikir keras* “Hmmm… Pengusaha batu bara, dok.”
Percakapan di atas adalah yang terjadi antara saya dan Inggri. Saya
yang jadi pasien, dan Inggri yang jadi dokter. Kapan lagi coba, jomblo bisa
ngaku punya suami pengusaha batu bara? Huahaha.
Oke, skip saja masalah perjombloan ini.
Tahun lalu jomblo. Tahun ini belum punya suami. Alhamdulillah ada
kemajuan. :’D
Hal langka lain yang terjadi pada modul reproduksi adalah… bisa
menganalisis sperma. *jangan tanyakan ini sperma siapa, yang jelas manusia*
Jadi, salah satu praktikum yang didapatkan di modul ini adalah
analisis semen. Hal ini bertujuan untuk menentukan kualitas semen dan mengevaluasi
gangguan fertilitas (kesuburan) pada seorang pria.
Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan makroskopis
dan mikroskopis.
Adapun pada pemeriksaan makroskopis, hal yang harus dinilai adalah:
warna, bau (jangan tanya caranya), volume, viskositas, dan pH semen.
Pada pemeriksaan mikroskopis, yang dinilai adalah: kecepatan gerak
sperma, motilitas, konsentrasi, jumlah sperma total, viabilitas, morfologi, aglutinasi sperma, dan elemen selular lain yang bukan
sperma.
![]() |
Hayooo kalau ini, lagi meriksa apaaa ._. |
Di praktikum ini, saat melihat secara langsung “air yang hina” itu menggunakan
mikroskop, dan melihat sel sperma yang sedang berlomba-lomba adu cepat itu,
kami semua langsung mengucapkan syukur kepada Allah. Bayangkan, pada
hakikatnya, kita yang terlahir sebagai manusia ini adalah PEMENANG.
Sebagaimanapun kondisi kita saat ini, kita sejatinya memanglah pemenang.
Menurut WHO, konsentrasi normal spermatozoa adalah minimal 15 juta sel
per mL semen. Sedangkan, per ejakulasi, volume semen yang dikeluarkan itu
antara 2 hingga 5 mL. Nah, dikaliin aja, tuh. Dulu sainganmu itu ada berapa
banyak? :)
Makanya, sekarang jangan suka ngeluh, ya. Kamu itu pemenang, kok.
Ngomong-ngomong, menangin hati aku kapan? *bapering*
Oke, lanjut ke hal langka lainnya lagi.
Ini adalah pengalaman pertama seumur hidup saya. Yaitu membeli barang laknat
yang tak lazim. Iya, saya membeli kondom.
Saya sempat mendiskusikan waktu terbaik untuk membeli barang ini
dengan beberapa teman saya. Dan kesimpulan yang kami dapatkan adalah: beli di
malam hari, saat situasi sudah sepi.
Maka, berangkatlah saya pada pukul 9 malam menuju alf*mart yang agak
jauh dari rumah, dengan pertimbangan bahwa mbak kasirnya gak akan kenal sama
saya. Sesampainya di halaman parkir alf*mart, saya celingak-celinguk kanan
kiri, mempelajari kondisi dan menyusun strategi. Saya sempat memikirkan rencana
pertama. Yaitu masuk dengan tetap memakai helm (pastikan kaca helm-nya
tertutup), kemudian menuju kasir dan langsung teriak:
“MBAK KASIR, BERIKAN KONDOM ITU PADAKU!”
Tapi kemudian saya membatalkan rencana tersebut. Itu terlalu berisiko
untuk dilakukan. Kalau nanti saya ketangkap polisi, gimana? Kan berabe. Masa
iya pas besok paginya ada berita di koran:
SEORANG MAHASISWI DIBEKUK POLISI KARENA BERNIAT MENCURI KONDOM.
Itu kan gak elit…
Maka saya memikirkan strategi berikutnya. Yaitu masuk ke alf*mart
tanpa menggunakan helm, tetapi memakai masker. Jangan habiskan waktu berada di
dalam sana. Pokoknya langsung beli aja. Langsung keluar, supaya aman.
Saya pun kemudian masuk setelah memakai masker. Saya mengamati rak-rak
di atas meja kasir, tapi barang yang saya cari tidak ada di sana. Saya kemudian
berjalan agak ke dalam lagi, siapa tau barang tersebut ada di tempat lain. Tapi
hasilnya nihil. Barang tersebut tak kunjung saya temukan.
Saya pun memutuskan untuk menanyakan kepada mbak-mbak kasir tentang
barang yang saya cari.
Saat saya sampai di depan meja kasir, mbak-nya langsung bertanya
dengan ramah.
“Lagi cari apa, mbak?”
Saya pun menjawab.
“Lagi nyari….” Tiba-tiba pandangan saya jatuh kepada kemasan-kemasan
yang asing. Kemasan yang sedang saya cari.
“Itu, mbak.” Saya melanjutkan kalimat yang sempat terputus tadi sambil
menunjukkan tangan ke kemasan itu.
Mbak kasirnya seperti salah tingkah.
“Oh, ini…” Dia kemudian memaksakan tersenyum kepada saya. “Mau yang
mana, mbak?”
“Nggg… yang bagus yang mana, ya, mbak?”
“Tergantung, mbak cari yang gimana…”
Saya makin bingung.
“Duh, emangnya ini bedanya apa, ya, mba? Ada rasa-rasanya gitu ya?”
Saya mencoba usil ke mbak kasir.
“Iya, ada yang plain. Ada
yang pakai rasa juga. Teksturnya pun beda-beda, mba. Ada yang halus, ada juga yang bergelombang. Tergantung, mbak suka
yang mana…”
Dalam hati, saya udah teriak-teriak; Ya Allah, keluarkan hamba dari
tempat ini!!!
Mbaknya nanyain saya suka yang mana... Mana saya tahu, mba :'(
Mbaknya nanyain saya suka yang mana... Mana saya tahu, mba :'(
Saya pun makin bingung. Ini mbak kasirnya informatif banget, deh.
“Oh… Gitu ya, mba…”
“Iya, mba. Kalau mau tahu lebih lengkap lagi, mbak baca aja di bagian
belakang kemasannya.”
“Oh… Baiklah mba.”
Setelah membaca beberapa kemasan barang tersebut yang memiliki merk
dagang sama dengan merk salah satu chicken
nugget, maka saya memutuskan untuk membeli 1 kotak yang saya ambil secara
cap-cip-cup. Saya langsung membayar barang tersebut.
Karena kotak kemasan barang tersebut kecil, mbak kasirnya malah
bertanya pada saya.
“Ini mau dikantongin apa enggak, mbak?”
Ya Allah, pakai ditanyain lagi. Lah kan gak mungkin saya
nenteng-nenteng barang gituan sambil jalan ke parkiran -___-
“Dikantongin aja, mbak…”
Akhirnya, saya bisa keluar dari alf*mart dengan aman.
Beda dengan saya yang mendapatkan mbak kasir yang informatif banget,
teman saya, Egy, justru sebaliknya. Mbak kasir di tempatnya malah curiga sama
dia. Mungkin karena Egy ini laki-laki dan emang mencurigakan kali ya…
Egy: “Mbak. Saya mau nanya. Kalau kondom, yang paling murah yang mana,
ya?”
Kasir: “Oh, yang paling murah ini, Mas” (nyebutin merk yang mirip sama
salah satu jenis kain)
Egy: “Yang itu, ya. Makasih, mba. Saya mau nanya aja dulu sih.”
Kasir: “Emangnya untuk apa, mas?”
Egy: “Untuk kami praktikum, mba.”
Kasir: “Hah? Praktek?”
Egy: “Praktikum.”
Kasir: “KALIAN MAU PRAKTEK APAAA?”
Egy: “…….”
Nah, kan. Kasirnya over paranoid banget. Kasian si Egy. Disangkain
yang macem-macem. Hahaha.
Eh iya, malam tahun baru kemaren katanya kondom laris manis ya? Kok
bisa sih? Apakah mungkin kondom-kondom tersebut diborong sama anak FK yang mau
praktikum di modul reproduksi? Atau… Siapa yang beli ya kalau
malam tahun baruan? :(
Satu hal yang perlu diingat:
FUNGSI KONDOM ADALAH SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL YANG HANYA LEGAL APABILA DIPERGUNAKAN OLEH PASANGAN YANG SAH DIAKUI OLEH AGAMA DAN NEGARA.
Jadi, ya... Wajar aja sih kalau mbak kasir tadi agak gimana gitu sama
si Egy.
Nah, saya dan Egy memang sama-sama menanyakan perihal kondom ini
kepada mbak-mbak kasir, tapi lihatlah perbedaan respon yang diberikan oleh mbak
kasirnya. Dan yang lebih penting, lihatlah perbedaan cara berbelanja antara
saya dan Egy.
Saya menanyakan: “Yang bagus
yang mana ya?”
Egy menanyakan: “Yang paling
murah yang mana ya?”
Mungkin hal ini dapat menjadi bukti bahwa wanita memang gila belanja. Shopaholic. Termasuk dalam belanja
kondom. Eh. Astaghfirullah :/
Yassalaam.
Ini tulisan udah panjang banget ternyata. Segini aja dulu, deh.
Berhubung modul saraf jiwa juga belum selesai, masih ada sekitaran
seminggu lagi, mungkin di lain waktu aja ya kita bahas tentang modul tersebut
:)
aku mau menangin hati kamu kalau poto kondomnya diposting juga, eh, engga :(
BalasHapusJadi si egy dicurigai gitu ra ? aku ge jadi curia kalau sperm yg jadi bahan penelitian itu punya egy, atau punya siapa yang rela ? ~
Tapi hati aku gak mau dimenangin sama kamu, Bang. Huahaha *skak mat*
HapusIya, bang. Dikirain mbak kasirnya itu si Egy mau "praktekin sesuatu" pakai kondom. Lah kan kasian si Egy...
Lah, ditanyain... Padahal kan udah dibilang jangan nanyain itu sperm siapa... Tapi demi menjaga nama baik Egy, aku klarifikasi kalau itu bukan punya Egy, bang :D
Ini ga tabu kok, tapi pengetahuan..
BalasHapusIya, Mbak Nit.
HapusTapi ya kalau yang beli kondom itu yang belum nikah mah tetep aja...
Ngayalnya nanggung ah,,,gak sekalian ngaku punya dirut di freeport
BalasHapusPengennya sih ngaku gitu, Bang. Tapi takut dimintain saham sama Papa.
HapusYaudah, ngaku pengusaha batu bara aja.
Eh tapi menurutku, setelah MEA berlaku, pengusaha batu bara gak bakal smooth deh kiprahnya di Indonesia.
Aku pengen ganti jadi pengusaha properti aja lah, Bang.
Prospeknya lumayan cerah :v
FIESTA CHICKEN NUGGET. OHHHH. DAN SELENDANG SUTRAAAAA.
BalasHapusEmaap malah kapital. Huwahaha. Seumur-umur gue belom pernah beli kondom. Nggak ngerti juga buat diapain kalo beli. :(
Yoga naq baiq
Yogaaaa kenapa dikau malah iklan disini nak... -___-
HapusAlhamdulillah kalau belum pernah, Yog.
Yoga naq baiq
Yoga naq baiq (2)
Hapuskuliah di FK? Saya pengen kuliah di FK, tapi cuma mimpi, hehe.. Awal-awalnya bahas materi, kok makin ke bawah ada kondom. Kondom itu buat apa? Kalau yang beli laki-laki mbak kasirnya curiga. Ternyata kondomnya buat praktek, buat praktek apa?
BalasHapusHalo, Aldi! Salam kenal, ya.
HapusIya, saya kuliah di FK. Kamu... kenapa cuma mimpi? Sekarang udah kuliah di jurusan lain atau gimana?
Pembahasan kondom itu juga termasuk materi, kok, hehe.
Iya, dipakai untuk praktikum.
Haruskah aku jelaskan secara detail untuk praktikum apa? :/
Aku diatas 17 tahun... dan pemenang diantara jutaan saudara yang gagal. Keren pengalamannya... hati-hati ngayal ketinggian hehehe
BalasHapusAlhamdulillah Om Rosyid udah dewasa, yak :D
HapusLah kan saya gak ngayal... Cuma "ngaku-ngaku" aja...
FK belajarnya keren yah. Ada praktik-praktik gitu. Daaannn, beruntung sekali bisa praktek make benda-benda kayak kondom. Dari dulu penasaran banget sama apa isi dalam kemasan kondom gitu tapi malu kalo nanya ntar dikira macem-macem. Hahahaha. Si Egy kampret banget yak nanyanya. "Yang paling murah yang mana" :')) VANGKEEEE NGAKAKKK. HAHAHAHA
BalasHapusSemua jurusan pasti belajarnya keren kok... Kan tergantung apa yang diperlukan di jurusan masing-masing :D
HapusYah... Kalau nanya sih nanya aja, Ka. Tapi ya aku juga sempet heran sih pas ngeliat isi kondom itu gimana. Huahaha. Selama modul reproduksi, aku selalu sedia kondom di dalam tas, loh, kak wkwk. Soalnya masih ada sisanya gitu pas praktikum. Sampai sekarang juga itu sisa barang masih ada. Aku simpen di rak buku haha. Untungnya mama ngerti kenapa ada barang begituan di dalam kamarku :D
Iya, laki-laki mah emang gitu, ka. Nyari yang paling murah. Haha
Sebagai anak akuntansi, aku ngerasa asing banget baca ginian. Serius, nggak ada pelajaran cabang sains sama sekali. Tapi seneng banget, pengetahuan. Bermanfaat. :)) makasih mbak.
BalasHapusHayuk lah, Riska. Mari belajar bersama :D
Hapuswadawwwwww sperma siapa itu yang sedang di teliti -__-)
BalasHapusbujug anak FK gini yak hehehe
btw, ane ngakak tuh pas bagian beli kondom XD hahaa
Itu... Sperma punya... Nggg... Itu... Hmmm... Punya... *KAN UDAH DIBILANG JANGAN NANYAIN ITU PUNYA SIAPA*
HapusIya, gitu lah, Lam hehe.
Udah pernah nyoba beli belum? Haha
Hahahaha. Aku jadi ngebayangin, Dar. Kalau kamu masuk beneran ke alf*mart pake helm sambil ngomong gitu. Ngakak :D
BalasHapusSi Egy lucu ya. Mbak kasirnya jadi over paranoid sama dia. Segala nanya yang murah yang mana. Nggak mau rugi banget sama pratikum :D
Jangan dibayangin napah, Cha -_-
HapusIya, au ah si Egy.
Yaalloh gue pikir post apaan :v wkwk salam kenal mbak :)
BalasHapusNah kan mikirin macem-macem :v
HapusHalo, Kak, salam kenal dari mantan mahasiswi FK yang pindah ke FBS kampus lain muahaha
BalasHapusEh, kita seangkatan deng, sama-sama di ujung semester lima.
Kok aku bacanya ngakak-ngakak aja ya, baru nyadar ini tulisan panjang bhahaha
Halo, salam kenal juga, ya, mantan calon teman sejawat huehehe.
HapusKenapa pindah? Gak sesuai passion apa gimana?
Iya, ini panjang...
Waktu pertama kali buka postingan ini terus baca paragraf pertamanya. bakal berat deh ini,, mana belum belajar lagi ttg FK. gue aja belum tau sama sekali ttg FK apaan -__-
BalasHapustapi keren dah ini. dara bisa bikin tulisan ttg pelajaran FK yg jadi enak di baca hehe. semangat semester 5 nya
oh iya ternyata. aku pemenang ;)
Iya, makanya kalau baca tulisan jangan paragraf pertamanya aja hehe.
HapusSiap grak. Kamu juga semangat, ya :)
aduh umurku 16 tahun, untung g dibaca
BalasHapusUntunglah :v
Hapuskayaknya seru ya di FK. temenku ada yang di FK, dia bilang kalau dia diajarin mijet yang bisa bikin cewek terangsang :p kan seru :D
BalasHapusYA ALLOH. KALAU ITU JANGAN DISEBAR-SEBARIN NAPAHHHH. BAHAYA YANG ITUUUU
HapusYa ampun... ngakak baca post ini.
BalasHapusTiati keselek, kak :v
HapusBakal rame deh kayaknya ini postingan. Aku 17 tahun kurang seminggu, boleh baca kak? Boleh ya.. plis
BalasHapusAku belum pernah beli kondom, soalnya gak pernah pake. Ya karena belum halal *pencitraan*
Btw, itu ngambil spermanya gimana ya?
Gak bakal ramai, ah. Mau kututup aja lapaknya :v
HapusWahai Bang Renggo yang sepuh, janganlah engkau senang berdusta. Kalau belum 17 tahun jangan dibaca yak bang.
Pencitraan kamu berhasil. Aku percaya kok wkwk.
Ya diambil lah, bang :v
Kalo gak salah inget, sperma hanya bertahan beberapa jam di luar rahim. Sedangkan dalam rahim bisa hidup sampe 3 hari. Dan jika yg diteliti itu sperma hidup, berarti itu baru dikeluarin. O_O trus... ....dah ah.
BalasHapusOh iya, Dar, kalo kuperhatikan dalam sejarah kehidupanku sendiri, kayaknya aku bukan pemenang deh. soalnya diceritakan bahwa pada saat masih dalam bentuk sperma, aku termasuk sperma yg berada di urutan ke sekian. namun, ketika sperma lain hampir menyentuh sel telur, mereka puter balik, sel telurnya ga cantik katanya. "Buat lu aja" kata mereka.
aku penasaran kan, kudatangi tuh sel telur, ternyata bener. gak cantik. aku mau muter balik juga, keburu ditangkep paksa ama sel telurnya. jadi deh. T.T
Aku pernah beli kondom, tapi gak seribet itu kok. dan belinya juga bukan di alpamart, di konter hape.
Trus... Trus apa, bang? :/
Hapus*aku mah polos orangnya*
OH GITU.
BILANGING IBUNYA BANG HAW, AH.
"Ibuuu... Ini loh, anaknya bilang sel telur Ibunya gak cantik..."
BANG HAW PERNAH BELI KONDOM.
HIH.
terus....eee.....gak tau...o.O
Hapusbilangin aja, weeeekkkkk...
pernah. katanya kalo pake kondom, hapenya jadi gak licin, dan mengurangi rusak karena benturan.
Oh, jadi bang Haw nantangin?
HapusOke, aku bakal sampein ke Ibu bang Haw. Tapi aku gak kenal juga sih :v
Titip pesan aja deh ke Ibunya bang Haw, ya, bang.
Tolong bilangin kalau ada anaknya yang bilang sel telur si Ibu gak cantik.
Anaknya kurang sopan, nih, bu. Kutuk aja anaknya jadi batu asah :p
HIH.
BANG HAW BELI KONDOM.
KONDOMNYA DIPASANG DI HAPE.
HAHAHAA HOW BHANGKAAAYY
HapusSEL TELURNYA NGGAK CANTIK.
HUWAA MAU NANGIS
Haduh tanggung udah masuk sini Dar, padahal masih dibawah 17 tahun. Gmna dong?
BalasHapusHuahaha kondom emang dimakan ya? kok ada banyak rasa'a :D
Kenapa harus di Alf*mart? klo gak mau malu beli'a di apoteklah
Ki Sanak yang saya hormati, tolong periksa baik-baik akte kelahiran anda. Apakah memang demikian fakta yang ada?
HapusKalau beli di apotek lebih malu, Ki. Soalnya senior yang anak farmasi kan pada magang di apotek :v
ngulik2 organ mayat, neliti sperma ... applause lah buat anak jurusan kedokteran.. emang salah satu ujian masuk kedokteran itu adalah ngebiri syaraf jijik ya dar ..??
BalasHapusbuset deh .. kuat amat, klo gue.. ya jangan ditanya lagi .. pasti eneg..
Tapi kalo masalah reproduksi prakteknya gue juga semangat sih .. eh gimana??
Ya gak ngebiri syaraf jijik juga kali, Ka. Ckckck.
HapusEneg ya eneg, sih. Tapi ya ditahan-tahan aja gitu, Ka. Siapa juga yang suruh masuk FK kalau gak kuat :v
AZKAAAAA -___-
Prakteknya mulu yang dipikirin.
HAHAHAAAA AKU NGAKAK MBAK DAR. NGEBAYANGIN MBAK DARA PAKE HELM TRUS NGOMONG,
BalasHapus'' BERIKAN KONDOM ITU PADAKU. ''
HAHAAAHAHAA SAKIT PERUT.
*maafkeun capslock*
Eh itu kok seru banget ya mba, meneliti gitu.
Wah, aku berarti pemenang dong ya. Hohohoh.
Jhahahaa itu si Egy, ampun banget dah. Nanya yg mana yang murah :'D
Jangan dibayangin, Lan -___-
BalasHapusSebagai jomblo yang berkecimpung di dunia administrasi kenegaraan, asing memang pas baca ini. Tapi ngakak gila, menambah wawasan. Keren ka.
BalasHapus