Sebut saja “Kampung Beting”, maka sebagian besar warga Pontianak akan
bergidik takut apabila mendengar nama wilayah tersebut. Stigma negatif sebagai
kampung narkoba telah lama melekat pada
tempat ini, sebuah pemukiman yang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak
Timur. Terlebih tingkat kriminalitas yang tinggi di daerah tersebut,
menyebabkan nama “Kampung Beting” menjadi kian angker.
Kampung Beting, Kampung di atas air (sumber foto) |
Sebagai seorang mahasiswa kesehatan, saya pernah mendapatkan
kesempatan untuk melakukan praktikum lapangan di sebuah Puskesmas yang wilayah
kerjanya mencakupi Kampung Beting. Dan saya beserta teman-teman satu kelompok
telah paham, maklum sepenuhnya saat mengetahui bahwa satu di antara program
unggulan yang ada di Puskesmas tersebut adalah program LASS, akronim dari Layanan
Alat Suntik Steril. Program ini ditujukan kepada para pecandu narkoba suntik,
dengan harapan untuk menurunkan penggunaan jarum suntik secara bergantian di
kalangan pecandu sehingga angka pengidap HIV/AIDS dapat diminimalisir. Cara
kerja program ini sederhana, para pengguna narkoba cukup membawa jarum suntik
yang telah dipakainya ke Puskesmas, kemudian petugas akan memberikan ganti
dengan jarum suntik steril yang baru.
Hal yang sangat memprihatinkan dari Kampung Beting adalah kenyataan bahwa
pecandu narkoba di sana bukan hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Padahal, masa depan suatu bangsa dapat dilihat dari bagaimana kualitas para
generasi mudanya. Jika sudah begini, apa yang akan kita harapkan lagi untuk
masa depan negara tercinta kita? Untuk Indonesia?
Tidak, tak ada seorangpun yang peduli pada kota ini, yang menginginkan
Beting menjadi sarang narkoba. Maka perubahan demi perubahan terus dilakukan. Bukan
dinilai berdasarkan besar atau kecilnya, namun seberapa nyata dan konsisten
usaha yang dilakukan untuk mengubah Beting menjadi jauh lebih baik. Membenahi
segalanya, hampir di semua aspek. Karena tragisnya, tekanan hidup di lingkungan
sosial yang buruk seperti kampung ini sungguh telah merenggut banyak korban.
Angin yang berhembus beberapa tahun belakangan ini terasa amat segar
sebab membawa kabar baik, karena berbagai pihak mulai dari para stakeholder hingga masyarakat dari berbagai lapisan secara aktif
menunjukkan kepedulian terhadap kampung Beting. Semua pihak berkolaborasi
mengembangkan inovasi daerah yang bertujuan untuk menghapuskan stigma negatif yang selama ini telah
melekat pada Kampung Beting secara perlahan-lahan. Karena, toh, tidak semua penduduk Kampung Beting merupakan orang jahat.
Kenapa stigma itu harus dilabelkan pada satu kampung?
Berangkat dari pemahaman bahwa perubahan harus dimulai sejak sedini
mungkin, maka Komunitas Beting Cinta Quran pun terbentuk. Menyadari bahwa ada
banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, kemudian komunitas ini
memiliki fokus kepada pendidikan agama bagi anak-anak di wilayah Beting. Karena
mencerahkan masa depan anak-anak adalah sama dengan mencerahkan masa depan
bangsa.
Setiap hari, ada sekian banyak anak-anak di wilayah Beting yang
berpotensi untuk menjadi pecandu narkoba karena akses mereka terhadap barang
haram tersebut sangatlah mudah. Kriminalitas? Mau bicara apa lagi tentang
kriminalitas apabila contoh-contohnya bertebaran di sekitar rumah? Inilah mata
rantai yang ingin coba diputuskan oleh Komunitas Beting Cinta Quran. Menanamkan
pendidikan agama yang kuat, membangun pondasi pemahaman yang kokoh kepada
anak-anak di wilayah Beting.
Komunitas ini terbentuk karena kepedulian para relawan, yang mana
adalah pemuda-pemudi di Kota Pontianak yang memiliki niat dan tekad untuk mengubah
stigma tentang anak-anak Beting. Dari cap sebagai anak nakal menjadi anak yang
santun dan berakhlak baik. Program yang dijalankan oleh komunitas ini adalah
#BetingMengaji dan #BetingMenghafal.
Selain itu, ada pula komunitas lain yang secara nyata menunjukkan
kontribusinya terhadap Kampung Beting, yaitu komunitas Local Independent Art,
atau yang biasa disebut dengan LipArt. Beranggotakan seniman muda Pontianak,
komunitas ini mencoba untuk membuat wajah Beting tidak semenyeramkan dahulu,
yaitu dengan cara menghias kampung yang sedari awal kumuh, menjadi memiliki
nilai seni tinggi dengan membuat mural yang sarat akan pesan motivasi di
sepanjang kampung Beting.
Setidaknya, upaya kecil dari muda-mudi kota Pontianak ini sudah
memberikan dampak positif pada masyarakat. Komunitas Beting Cinta Quran telah memberikan
lingkungan positif sebagai tempat tumbuh kembang yang layak bagi anak-anak
Beting, dan Komunitas LipArt telah membantu pemerintah dalam program penataan
pemukiman yang secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan
perekonomian dan kreatifitas di kawasan Beting sehingga dapat memberi nilai
ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Kita tentu inginkan segala yang terbaik untuk apa-apa yang kita
cintai.
Termasuk untuk Kampung Beting.
Untuk Pontianak.
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
sukses terus dar hehe
BalasHapusSemangat dara #BetingTercinta
BalasHapusTerharu baca ini. Ada komunitas dan gerakan demi memajukan serta menghapus 'label' kampung narkoba yang disematkan di Kampung Beting :')
BalasHapusSemangaaaat, Dara dan teman-teman. Beting cinta Dara dkk. Kami temen-temen blogger cinta Dara. Yeaaaah! :'D
Semangat yaaaa Dar :)
BalasHapusYa, beting memang sudah sangat terkenal dengan sisi negatifnya, tapi dengan adanya komunitas komunitas yang mulai membenahi kampung beting dan menonjolkan sisi positifnya merupakan sebuah terobosan yang baik sekali. Pemilihan topik yang sangat menarik Dar, teruskan menulisnya!
BalasHapusSemangat mbak dara, jangan menyerah. Perubahan dimulai dari langkah terkecil,dan siapa yang menanam pasti akan menuai.
BalasHapusAamiin, semoga dari satu langkah kecil bisa membawa efek perubahan yang besar. Semangat!!!
BalasHapusNgeri juga ya lingkungan disana, dari kecil udah pakai narkoba.
Aaaaakh, Mbak Darr hebat :D mulia sekali ya :D pelan-pelan, menghasilkan perubahan :) kereeen. Pada akhirnya, berhasil juga kan ya :D
BalasHapusSemangat Mbak :))
Alhamdulillah masih ada orang orang yang pwduli dan mau bergerak... Semangat ya mbaa...
BalasHapusSukses ya,
BalasHapusAk doain agar kampung beting terbebas dari narkoba.
Lanjutkan 💪
Sukses ya,
BalasHapusAk doain agar kampung beting terbebas dari narkoba.
Lanjutkan 💪
semangat kak dara !! Lanjutkjan
BalasHapusSemuanya emang harus dimulai dari yang kecil. Salut sama orang-orang yang beneran mau ikutan kayak gini. Semangat ya! \(w)/
BalasHapuskeren, jadi inget dulu pas berenang di sungai kapuas
BalasHapusDaaaaaar.. Aku baru tau kamu domisili di Pontianak. Kirain di Jakarta loh! Makanya pas kopdar sama anak anak kemaren, aku suruh si Yoga ajakin kamu. Huahahah :D
BalasHapusDasar Kak Beb!
Hapusmaju terus pantang mundur ya
BalasHapusDara ini bloger yang tulisannya selalu menginspirasi, ya. Semua proyek sosial sering banget muncul. Saya banyak belajar dari kamu, Dar. :))
BalasHapusSibuk amat kamu, Dar. Aku main juga masih gini aja. :)
HapusWah menginspirasi banget, mudah-mudahan pemudanya jadi peduli sesama dan peduli lingkungannya.
BalasHapusDitunggu Tulisan Lainnya Ya...
BalasHapusSemangat Berkarya, Sukses Selalu
Dar baru nyadar ini postingan agustus...uda ngoas apa dar, jarang ngeblog lagi
BalasHapusSalut sama komunitas betingnya
nice post.
BalasHapusthank you.
http://www.dutarentalmedan.com/
Sangat berfaedah tulisannya
BalasHapusNice post!
Semoga teman-teman yang membaca ikut terinspirasi sehingga dapat membawa suatu perubahan yang lebih baik
perjuangan mengembalikan sesuatu yang tercap buruk menjadi lebih baik dan menghapus cap buruk memang sangatlah tidak mudah dibutuhkan sabarjaya raya banget
BalasHapusNice post!
BalasHapusSemoga teman-teman yang membaca ikut terinspirasi
LIHAT DISINI UNTUK TEMPATNYA DOWNLOAD GAME & APLIKASI ANDROID