Ondine’s Curse: Sindroma Lupa Bernapas, Sebuah Mitos yang Menjadi Kenyataan

Dikisahkan, pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri duyung yang memiliki segala keindahan jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Dia, seseorang yang kekuatan magis dan keabadian merupakan kelebihan dirinya, bernama Ondine. Sama seperti golongan peri dan putri duyung lain, Ondine seringkali waspada terhadap lelaki dari golongan manusia. Sebab apabila seorang peri jatuh cinta dan memilih untuk hidup bersama manusia, maka mereka akan kehilangan keabadian dan kehidupan yang kekal.

Meskipun demikian, Ondine tetap tak mampu menahan buncah perasaannya kala bertemu dengan Palemon, seorang pria yang memiliki ketampanan luar biasa. Akhirnya, perguliran waktu pun membuat mereka sering berinteraksi dan mulai jatuh cinta. Palemon memutuskan untuk membatalkan pertunangannya dengan seorang bangsawan muda bernama Berta. Palemon memilih untuk memulai kehidupan baru bersama Ondine dan menikahinya.

Saat mereka saling mengucap janji pernikahan, Palemon pun mengucapkan sumpah atas kecintaannya kepada Ondine. “Aku bersumpah untuk terus cinta dan setia padamu dalam setiap helaan napasku,” ucapnya.

Waktu terus berlalu, dan Ondine pun melahirkan putra pertama mereka. Sejak saat itu, kecantikannya mulai memudar, tubuhnya pun kian renta dimakan usia. Keabadiannya telah hilang, rela ditukarkannya karena mencintai Palemon dengan teramat sangat.

Tapi tidak dengan Palemon.

Semakin kecantikan Ondine memudar, maka semakin memudar pula rasa cintanya kepada istrinya itu. Palemon akhirnya berkhianat. Dia kembali menjalin cinta terlarang dengan mantan kekasihnya, Berta.

Suatu ketika, Ondine tanpa sengaja menemukan pakaian suaminya tergeletak di lantai. Tak jauh dari tempat itu, ia menemukan pemandangan yang membuatnya sesak teramat dalam. Di atas tumpukan jerami, ditemukannya Palemon sedang tertidur, bersama Berta dalam dekap lengannya.

Ondine begitu marah dan menyesal. Bagaimana mungkin, setelah mengorbankan keabadiannya untuk Palemon, suaminya itu malah mengkhianati dirinya. Ia pun kemudian menendang suaminya yang sedang tertidur. Seketika, suaminya terbangun. Lalu, dengan sisa-sisa kekuatan magis yang masih dimilikinya, Ondine mengucapkan kutukannya,

“Kau telah berjanji untuk cinta dan setia padaku dalam setiap helaan napasmu. Dan aku telah menerima janji itu sepenuh hatiku. Maka, kali ini, terimalah kutukanku. Selama kau masih terjaga, maka kau akan tetap bernapas. Tetapi, jika sekali saja kau jatuh dalam tidurmu, maka napas akan meninggalkanmu.”

***

Dalam dunia medis, dikenal sebuah sindroma dengan gejala “lupa” bernapas apabila penderitanya tertidur. Sindroma ini dinamai congenital central hypoventilation syndrome (CCHS) atau dikenal pula dengan sebutan primary alveolar hypoventilation. Secara umum, penyakit ini lebih dikenal dengan nama Ondine’s curse, karena mirip dengan kutukan yang diberikan Ondine kepada suaminya.

Di seluruh dunia yang berpenduduk sekitar 7 milyar orang, hanya ada sekitar 200 orang yang menderita penyakit ini. Itu artinya, mereka adalah manusia-manusia terpilih, menjadi satu diantara 3 juta orang. 

CCHS merupakan penyakit congenital, yaitu sebuah penyakit bawaan sejak lahir, ataupun bisa terjadi akibat trauma tulang belakang yang parah. Orang-orang yang hidup dengan kondisi CCHS tidak boleh tertidur tanpa pengawasan. Solusi terbaik yang ada saat ini adalah dengan tracheostomy (membuat sebuah lubang di daerah trakea) untuk kemudian dihubungkan dengan alat bantu napas bagi penderita CCHS saat mereka hendak tidur.

Persiapan penderita CCHS saat hendak tidur.

Lalu, bagaimana dengan kita?

Saat Allah ciptakan kita dengan fisik yang lebih beruntung dibandingkan dengan mereka, apakah kita sudah bersyukur dan menjaga ciptaan-Nya dengan baik?

Nggg... itu, yang masih pada merokok… Udah dikasi sistem pernapasan yang sempurna, kok masih dirusakin gitu sih? Gak kasian sama diri sendiri apa? :’(

***

Oh iya, mau berbagi sedikit kabar gembira. Alhamdulillah video kami tentang bahaya rokok yang berjudul Choose Your Own Freedom itu menang :) Dijadiin iklan layanan masyarakat dan diputar di Taman Film Bandung sejak 31 Mei 2015 kemarin. Makasih ya buat teman-teman yang udah bantu like video-nya. Semoga kebaikan kalian semua dibalas berlipat ganda sama Allah.

Suasana malam hari di Taman Film Bandung, saat video tentang bahaya rokok ditayangkan.

Sebenarnya, harapan kami tidak terlalu muluk. Kami tidak berharap supaya yang ngerokok jadi berhenti ngerokok, kok. Harapan kami cuma sedikit. Supaya adik-adik kita, generasi muda yang belum terkontaminasi sama rokok itu gak ikut-ikutan merokok. Udah, itu aja. Kalau kalian yang udah kecanduan sama rokok, sih, terserah kalian aja gimana baiknya. Toh, udah pada gede, kan? Udah pada ngerti kan mana yang baik sama yang buruk?

***

Legenda tentang Ondine's Curse versi bahasa Inggris bisa diakses disini: 

http://www.goddessgift.com/goddess-myths/goddess-Ondine.htm