Image source |
Sepertinya, setiap bayi yang baru
dilahirkan adalah imigran gelap dari surga yang berhasil diselundupkan ke
dunia. Bukankah orang yang diselundupkan seringkali ditimpa nasib malang? Dan,
hei. Bukankah aku juga pernah menjadi bayi yang baru dilahirkan? Kurang empat
bulan lagi untuk menyebutnya dua dekade yang lalu.
Apakah memang se-malang itu?
Karena yang terekam dalam hippocampus-ku adalah pelukan erat dari seorang
malaikat saat aku baru saja sampai di dunia. Ingatan bawah sadar-ku merekam
dengan sempurna betapa hangatnya pelukan itu. Dan aku yakin benar, ada seorang
malaikat lagi yang membisikkan adzan dan iqamah di telingaku.
Rasanya, di dunia ini, semua
tempat adalah indah selama aku bisa duduk dan tumbuh besar bersama mereka :)
Disclaimer:
Inspired by Pidibaiq and an ayat in the Holy Quran.
“Milik Allah-lah kerajaan langit
dan bumi; Dia Menciptakan apa yang Dia Kehendaki, Memberikan anak perempuan
kepada siapa yang Dia Kehendaki, dan Memberikan anak laki-laki kepada siapa
yang Dia Kehendaki,” (Q.S Asy-Syura: 49)
Oh, empat bulan lagi ulang tahun.
BalasHapusSelamat ulang tahun ya, Dara. *komentar ini disimpan dulu, bacanya empat bulan lagi*
Oke bang. Ntar aku balas empat bulan lagi.
Hapuspidibaiq. haha
BalasHapussetuju, semua tempat adalah indah jika dinikmati bersama semua orang tersayang.
Yes! :D
Hapusrasanya baru kemarinbya Dar menjadi bayi, tau tau besok uda dilamar orang eeeaaaa
BalasHapus(((BESOK UDAH DILAMAR ORANG)))
Hapus#KodeKeras
BalasHapusOh jadi dulu lo pernah bayi ya? Gue kirain langsung gedhe segitu...
Tau apa lo tentang hidup gue, Yu? :p
Hapus"Sepertinya, setiap bayi yang baru dilahirkan adalah imigran gelap dari surga yang berhasil diselundupkan ke dunia." kalimat cerdas, nih.
BalasHapusKalimatnya kebanyakan belajar, bang.
Hapussejatinya, dunia memang tepat yang indah selama kita dikelilingi orang yang kita cinta.
BalasHapussuka sama perumpamaannya, tentang bayi dan imigran gelap.
Aku juga suka :)
Hapusdunia itu akan teras lebih indah jika kita hidup dengan orang-otang yang kita cintai terutama orang tua kita :)
BalasHapusIyaaa :)
HapusWaaah lucu nih prolognya. Beneran serasa bayi. :)
BalasHapusSalam kenal yaa! \(w)/
Salam kenal juga, Om. *sungkem*
HapusEntar kalok kita uda 'dibawa pergi' sama suami, bakalan ada perasaan sedih yang luar biasa ya, Dar.. T_T *lagi baper*
BalasHapusKalo baper jangan disini, kak...
HapusAwalnya aku pikir, "Nih anak mau ngaku jadi pacarnya Dilan? (bukunya PidiBaiq)" karena kalimat pertamanya adalah kalimat yg sering diucapin ama Surayah. ternyata engga. xD
BalasHapusKalo ada prolog begini, biasanya akan ada bagian ceritanya, trus ada epilognya.
Ngaku jadi istri Dilan boleh nggak? :/
HapusBerarti cerita ini harus ada lanjutannya gitu, bang?
Emang mau?
HapusBiasanya gitu. prolog kan cuma pengantar/kalimat pembuka.
Kayaknya gak mau.
HapusTapi kan... Tapi kan... Maksud "prolog" disini tuh judul tulisannya aja, bang. Judul tulisannya "Prolog", bukan mau ngejadiin ini sebagai prolog...
Pidi Baiq emang inspiring banget ya dalam menciptakan rangkaian kata yang bermakna :D
BalasHapusPastinya :)
HapusSaya juga bayi dua dekade lalu. Hehehe. Jadi, teringat harapan orangtua saya ketika dilahirkan. :D
BalasHapusHarapannya apa, bang?
HapusWisshhh .. kata2nya dalem .. gue curiga ini nulisnya sambil didalem sumur ... hihihii peace
BalasHapus4 bulan lagi yaa .. semoga waktu itu segeta datamg yess ..
Di dalem sumur -__-
HapusDari alam roh ke alam rahim terus lahir kedunia.. Itulah manusia.. Yang paling menentukan di alam dunia ini.. Kalau lulus ujian bisa selamat di akheratnya nanti.
BalasHapusIya, aamiin :)
HapusSiap-siap ya menghadapi arti hidup sebenarnya...
BalasHapus:)
Hapus