Selasa, 20 Januari 2015

Antara Paloh, Penyu, Pulau dan Surga

I love you from the hidden paradise of Borneo :)
Yuhuuuuu akhirnya punya kesempatan nulis lagi ^_^

Nah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat mengikuti kegiatan Konservasi Penyu oleh WWF di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar.
Awalnya saya mendapat ajakan dari salah seorang teman di couchsurfing, sebuah situs yang berisi traveler dari seluruh dunia. Fyi, couchsurfing ini akan sangat berguna jika kamu tertarik untuk bertukar ide dengan sesama traveler. Tidak hanya bertukar ide, kamu juga bisa bertukar kamar loh sama traveler lainnya. Jadi, kalau misalnya nih kamu mau traveling ke suatu tempat antah berantah, dan kamu gak punya keluarga disana atau kamu lagi gak mau ngeluarin uang buat bayar biaya penginapan, kamu bisa kontak couchsurfer yang tinggal di sekitar tempat tersebut, minta kesediaannya untuk menampung kamu di rumahnya. Begitu pula sebaliknya, kalau lagi ada traveler dari luar yang lagi main ke kota kamu, biasanya mereka akan menghubungi kamu untuk menjadi host mereka. Trus kamu juga bisa tukar-tukaran info mengenai event yang sedang diselenggarakan di daerah kamu maupun daerah temenmu. Pokoknya kalau gabung di couchsurfing itu worth it banget deh :D

Back to topic, yah.
Setelah melakukan konfirmasi bahwa saya bisa menghadiri acara tersebut, saya kemudian mengajak kakak sepupu saya, Kak Yani untuk ikut pergi ke Paloh juga. Kak Yani setuju dengan ajakan saya, dan kami pun memutuskan untuk membeli peta Kalimantan Barat dan mulai mempelajari rute perjalanan kami. Selain peta manual, kami juga menggunakan google maps sebagai petunjuk jalan. Kami pergi menggunakan sepeda motor dan memakan waktu kurang lebih 10 jam hingga sampai ke tempat acara (sudah termasuk waktu menyebarang, istirahat, sholat, makan, dan nanya-nanyain jalan ke masyarakat sekitar hehe).

Sesampainya di lokasi, kami menginap di basecamp WWF dan bertemu dengan beberapa kenalan lain yang juga berasal dari Pontianak. Mereka adalah Tena, Teti, dan Pati. Nah Tena dan Teti ini merupakan enterpreneur hiasan flanel, sedangkan Pati adalah keponakan mereka yang masih SD dan lucu maksimal sampai ke level 10. Karena si Pati ini ngegemesin banget, saya suka gangguin Pati, tapi parahnya si Pati malah lebih sering gangguin saya. Karena hal ini, saya berkesimpulan bahwa saya lebih ngegemesin daripada si Pati. *eeehhhhhh

Keesokan harinya, dimulailah acara pembukaan konservasi ini oleh WWF. Di tempat acara juga ada panggung buat dangdutan, trus ada pameran fotografi yang berlokasi di Paloh. Di hari pertama ini, saya dan Kak Yani lebih memilih untuk membantu Tena dan Teti membuat hiasan flanel berbentuk penyu. Ternyata membuat hiasan ini mulai dari pola, menggunting, menjahit, dan segala macamnya tidaklah semudah seperti apa yang terlihat. Tapi akan ada kepuasan tersendiri jika kita berhasil membuat sebuah boneka imut berbentuk penyu :)

Hari kedua, kami bertugas untuk memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK tentang proses pembuatan hiasan dari flanel dan bagaimana strategi penjualannya. Mendapatkan suatu hal yang baru kamu pelajari dan kemudian mengajarkannya ke orang yang lebih tua dari kamu itu rasanya... hmmm gugup bangetttt. Pemberian materi ini disampaikan oleh Tena dan Teti, yang lebih berpengalaman. Kemudian kami mendampingi ibu-ibu untuk mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkan. Saya paling sering dimintain tolong untuk memasukkan benang ke lubang jarum. Untung saya gak tremor saking gugupnya haha.

Next, di sore harinya kami pergi ke pantai! Kami akan menginap di tepi pantai dan melihat penyu bertelur! Perjalanan menuju pantai kami lalui menggunakan truk. Perjalanan di dalam bak truk kuning yang membawa kami itu sungguh tak akan terlupakan. Ditambah lagi dengan akses jalan yang tidak bersahabat, semakin membuat kami sadar bahwa Indonesia itu perlu banyak polesan lagi disana-sini.
Tapi semua perjalanan itu akan terbayarkan ketika kita sampai di pantainya. Pantai itu sepiiiiii bangetttt, rasanya kayak punya pantai pribadi. Sejauh mata memandang hanya pasir. Sejauh mata memandang hanya laut. Sejauh mata memandang hanya matahari yang menggantung di kaki langit. Sejauh mata memandang hanya indah. Sejauh mata memandang hanya kesempurnaan Allah. Fix. Ini surga.
Kosong. Kayak hati.
Kita nyampai disana pas udah hampir Maghrib, jadi cuma punya waktu sebentar buat main di pantai. Malam harinya kita tidur, kedinginan banget. Trus tengah malam kita bangun buat berburu penyu. Eh, maksudnya tuh berburu penyu yang mau bertelur, kita cuma lihat proses selama penyu itu bertelur kok. Penyunya ntar dibiarin kembali ke laut, telurnya juga dibiarkan di tempat semula. Jalan di pantai yang sepi pas tengah malam itu rasanya sesuatu banget, dan kita cuma boleh pake headlamp buat penerangan. Akhirnya kita ketemu track penyu! Track tersebut kita ikutin dan di akhir track, terlihatlah penyu yang akan bertelur. Setelah selesai bertelur, penyu tersebut akan mengeluarkan cairan dari matanya. Jadi kalau diperhatikan, seolah-olah penyu tersebut sedang menangis. Setelah itu, penyu akan kembali ke laut. 

Track penyu. Bekas kibasan pasir yang menandakan bahwa penyu telah lewat.
Setelah melihat proses bertelur tersebut, kami kembali ke tempat menginap dan tidur. Keesokan paginya kami menghabiskan waktu untuk bermain di pantai sebelum kembali lagi ke basecamp.

Ketemu dedek keriwil ini di pantai. Anaknya Bang Yanto.
Patiiiii! Ketiduran saking capeknya :D
Kebiasaan mungutin barang-barang ginian di pantai :p
Kalau punya kesempatan lagi, saya gak akan menolak untuk pergi ke Surga di ekor Borneo ini lagiiiii. Salam traveling!

8 komentar:

  1. keren banget bisa ikut kegiatan konservasi kayak gitu! jadi iri hihihi.
    Pantainya juga bagus banget lah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba, ikutan juga kegiatan kayak gini, seru loooh hehe. Pantainya juga masih alami banget karena dijadikan kawasan konservasi. Worth it deh pokoknya :D

      Hapus
  2. Wah, seru banget ya. Sebagai traveller, kayaknya couchsurfing bisa jadi referensi nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget mas. Langsung ke TKP aja, couchsurfing.org :)

      Hapus
  3. Travelling sekaligus ikut kegiatan melestarikan hewan langka. Beuh ini sih keren banget... Ajakin dong Dara *Ngarep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha bisa aja nih Mas Dani... Yuk yuk, ke Kalbar. Banyak spot menarik nih disini :)

      Hapus
  4. keren mbak....
    salam kenal n sekalian izin folloe ya

    BalasHapus