Jumat, 23 Januari 2015

Pernahkah Kamu; Pergi dan Tak Ingin Kembali?

A "shiny" golden mama pumpkin
Assalamualaikum microblogger semuaaa!
Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman mbolang bareng "Mak" Ariana. Kenapa saya memanggil Ariana dengan sebutan "Mak"? Karena memang seperti itulah hukum alamnya. Jangan tanyakan mengapa. Jangan salahkan Ibu mengandung. Hehe. Ariana ini teman seangkatan di kampus, kok.

Well, destinasi ngebolang hari ini masih berada di sekitaran Kota Pontianak, atau lebih tepatnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Tujuan kami kali ini adalah "Kebun Percontohan TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat". Nah, konon, keberadaan kebun ini masih belum diketahui oleh masyarakat banyak, sehingga untuk mencapai lokasi ini sangat penuh tantangan, apalagi akhir-akhir ini musim hujan. Peruntungan pertama kami coba di hari Selasa, tetapi baru saja menempuh perjalanan sedikit dari kampus, kami sudah diguyur hujan. Akhirnya kami mengurungkan niat kami.
Peruntungan kedua kami coba di hari Rabu, tetapi kami malah tersesat hingga daerah Sungai Kakap. FYI, kebun ini terletak di Jalan Perdamaian, Gang Perintis, trus masuk lagi ke Gang Asam.

Peruntungan terakhir kami coba di hari ini, hari Jumat dan alhamdulillah kami berhasil menemukan lokasi kebun ini. Walaupun sempat berputar-putar karena kontroversi mengenai keberadaan Gang Asam, kami akhirnya sampai juga. Jadi sekedar info buat teman-teman yang mungkin tertarik juga pergi ke kebun ini, Gang Asam itu adalah sebuah gang yang sebenarnya gak ada namanya. Disebut "gang asam" karena di depan gang ini tumbuh sebatang pohon mangga, atau yang disebut masyarakat setempat sebagai "pohon asam".

Tambahan info lagi nih, kalau teman-teman sekalian mau nanyain lokasi kebun ini ke warga sekitar, jangan pernah bilang "Pak, Bu, permisi numpang nanya. Kebun percontohan PKK itu letaknya dimana ya?". Kalau kalian nanya dengan kalimat seperti itu, tewas aja deh. Sampai kiamat juga gak bakalan ketemu itu kebun. Pasti orang yang kalian tanya bakalan jawab kayak gini: "Hah? Kebun percontohan? Mana ada disini, dek. Mungkin salah. Ini jalan perintis. mana ada kebun percontohan..."
Sungguh, jangan nanya kayak gitu ya. Jangan ulangi kesalahan kami haha.
Jadi nih, masyarakat sekitar tuh taunya ini "Kebun Cornelis", mungkin karena Cornelis yang meresmikan kebun tersebut. Tahu Cornelis, kan? Itu loh, gubernur Kalbar...

Saya rasa sih sosialisasi tentang keberadaan kebun ini ke masyarakat tuh masih kurang banget, padahal jelas-jelas tertulis di plang masuk kebunnya bahwa lokasi itu namanya "Kebun Percontohan TP-PKK Prov. Kalimantan Barat"... 
JELAS banget kan tulisannya? :'(

Oke oke, karena lokasinya sudah ditemukan, kita lanjut ya, langsung ke TKP! Cusss!

Langkah kaki pertama, kita akan disuguhi oleh buah pare yang bergelantungan di atas kepala kita. Trus semakin masuk ke dalam, akan semakin banyak varietas yang akan kita temukan, diantaranya labu perenggi, labu air, labu golden mama, gambas, dll. Lalu, di sepanjang kanan dan kiri ditanami tumbuhan lainnya, seperti melon, tomat, terung, cabe, kacang panjang, kangkung, dll. Kebun percontohan ini memang patut dicontoh deh pokoknya :)

Beruntungnya kami, hari ini sedang dilakukan panen di kebun ini. Jadi, pengunjung yang datang bisa membeli buah dan sayur yang baru dipetik. Dijamin segar deh! Saya dan "Mak" Ariana pun memutuskan membeli melon, karena harganya jauuuuh lebih murah dibanding pasaran huehehe.
Doesn't it look yummy?

Di kebun ini kami menemukan dua sosok anak kecil yang dengan "selow"nya memetik buah tomat. Padahal kan pengunjung dilarang untuk memetik sendiri buah-buahan yang ada karena dikhawatirkan dapat merusak tanaman. Yah, saya juga pernah jadi anak kecil sih... (eh bukannya masih kecil sampai sekarang?) Jadi ya, saya memaklumi saja tindakan anak-anak ini. Mungkin mereka memiliki rasa ingin tahu yang amat tinggi hehe. Kami yang sudah seumur gini aja rasanya pengen metik-metik buah yang ada, apalagi melon.
Fresh from the garden !


Kami pun lanjut berkeliling di kebun tapi tak bisa bosan. Kami merasa tak ingin kembali. Rasanya pengen punya rumah disini aja, dibawah juntaian labu-labu golden mama yang warnanya secerah hati kami. Akhirnya, setelah lelah menunggu pangeran berkeliling kebun, kami pun "terkapar" di kebun yang indah ini.
Hati siapa coba yang secerah ini? :')

Tas masih teteup eksis. Yang punya tas udah pada terkapar.

PS: Traveling itu gak selalu harus jauh-jauh menyebrangi pulau ataupun terbang ke negeri lain. Coba deh, jalan ke kampung sebelah. Eksplor apapun yang kamu temukan. Ransakan sensasinya! :D

22 komentar:

  1. Wa alaikumsalam.
    Wah ini sih traveling sekaligus sambil sosialisasi perkebunan. Betul-betul Indonesia yang sangat subur yah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas Dani. Indonesia itu sebenernya amat indah bahkan di setiap jengkalnya, di setiap langkah kakinya. Hanya saja sosialisasi kepada masyarakat masih sangat minim. Semoga saja kita sebagai blogger bisa memberikan info-info yang diperlukan masyarakat :)

      Hapus
    2. ayo mari kita. hehehe sudah saya follow balik yah dara :)

      Hapus
    3. Wih, di follow balik ya mas? Asiiiik :D

      Hapus
  2. keren.. traveling terus. Bersyukurlah masih bisa melihat warna warni tumbuhan, di kota udah jarang ditemukan kayak gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Wisnu. Salam kenal ya.
      Alhamdulillah di Kalbar masih cukup banyak lahan hijau yang tersisa, walaupun sebetulnya ekspansi besar-besaran perkebunan sawit menjadi kendala tersendiri bagi provinsi kami. Semoga saja kita semua bisa bersama-sama menjaga alam kita agar dapat dinikmati juga untuk anak cucu kita kelak :)

      Hapus
  3. Saya hari ini pergi dan pulang tanpa hasil karena sesat. Klo boleh tau, itu gang perintis dekat mana ya? Ga ketemu tadi mba. Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Merry. Salam kenal ^^
      Gang Perintis itu lokasinya di sebelah kanan Jalan Perdamaian. Kalau Mba sudah jalan sampai daerah Kota Baru ujung (sudah memasuki Jalan Perdamaian), Mba bisa gunakan alf*mart sebagai patokan. Lokasi gang perintis tidak jauh dari alf*mart Mba. Di depan gang perintis itu ada plang masuk ke PAUD, saya lupa namanya.
      Sekian ya, Mba. Semoga bisa membantu :)

      Hapus
  4. Hey. Salam kenal juga ya. :)
    Haha, kebun percontohan. Dan nggak akan nemu. Masyarakat setempat nggak tau. :D
    Okeee. Gue ngiler sama melonnya. Bentuknya pas masih di pohon lebih indah. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentuknya memang lebih indah yang di pohon, Mas. Tapi rasanya ya lebih enak yang udah dikupas, dipotong-potong dan dimasukin ke kulkas :p

      Hapus
  5. Kunjungan pertama juga nih :D

    Itu labunya kayak lampion yaaa! Kereeen. Jadi pengen ikut ngegantung disana bareng labu (?) ._. hehehe~

    "Traveling itu gak selalu harus jauh-jauh menyebrangi pulau ataupun terbang ke negeri lain. Coba deh, jalan ke kampung sebelah. Eksplor apapun yang kamu temukan." Ini bener banget nih! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mba. Yuk ayuk kita ngegantung bareng melon haha

      Hapus
  6. Kalo travel itu gratis, gue pasti gak di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Travel emang gak gratis, mas. Tapi seenggaknya bisa kita siasati dengan budget yang minim. Udah pernah coba metode hitchhike belum mas? Seru loooh

      Hapus
  7. Wah keren ini, layak dikunjungi dan mendapat review dari Blogger Borneo. Kota baru ujung ya lokasinya?

    BalasHapus
  8. Iya abang mastah. Silahkan berkunjung! :D

    BalasHapus
  9. wah asyik nih traveling sambil liat perkebunan... eh btw bisa kali blog saya di-follow balik :D makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo bang! Salam kenal :)
      Siap, saya follow balik yaaa

      Hapus
  10. sayurannya cantik-cantik ya :)
    suka banget ma sayuran, coba aku bisa tanam sendiri

    BalasHapus