Rabu, 30 Desember 2015
Proyek Indonesia Menulis
Sabtu, 24 Oktober 2015
65 Tahun. Menurutmu?
"Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian. Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita. Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan."
Dikutip dari sebagian surat yang ditulis oleh dr. Aditya Putra Priyahita.
--------
Hari ini merupakan Hari Dokter Nasional yang ke-65. Angka 65 adalah refleksi dari usia sebuah organisasi yang mewadahi seluruh dokter di Indonesia, yaitu Ikatan Dokter Indonesia atau yang lazim disebut IDI.
Selama 65 tahun berdiri, bagaimana kinerja IDI menurutmu?
Ya, saya sadar bahwa masih ada banyak hal yang harus diperbaiki. Saya menyadari secara sepenuhnya bahwa pelayanan kesehatan merupakan hal yang krusial untuk dibenahi di negeri ini. Maka, mari memanjatkan doa dan berusaha semaksimal mungkin agar berbagai masalah kesehatan hari ini dan nanti akan segera teratasi.
Selamat Hari Dokter Nasional !
---------
Kata "dokter" pada hakikatnya berasal dari kata "do cere" yang berarti "to teach", yang berarti "mengajarkan". Maka haruslah dipahami bahwa dokter bukanlah seorang "penyembuh". Tapi jika kau katakan bahwa dokter adalah perpanjangan Tangan Tuhan, maka boleh jadi memang seperti itu.
Perjalanan masih panjang, Dar. Semoga masih tetap semangat. Bukankah dulu pernah bilang bahwa menjadi dokter adalah sebuah pilihan? :)
----------
Notes:
Maaf masih belum sempat membalas komentar dan merusuhi blog kalian, ya. Sebenarnya kangen, tapi ada hal lain yang menuntut untuk diberikan perhatian lebih. Dan aku masih tetap sama, akan dengan senang hati merusuh apabila punya kesempatan lagi.
Sekarang, sedang belajar untuk tidak mengeluh walaupun penat dan lelah. Sekarang, sedang belajar untuk merapikan rasa malas dan menyembunyikannya ke dalam kotak sepatu. Sekarang, sedang belajar untuk mencapai satu tujuan.
Dan, apabila tujuan kita sama, semoga Allah berkenan pertemukan ^_^
Sampai jumpa!
Sedang terjebak di antara entah awan entah kabut, 24.10.15
Nge-blog dari hp. Maklumi jika kurang rapi.
Minggu, 04 Oktober 2015
Bagaimana Bila Kamu yang Membuatku Rindu?
Image source |
Jumat, 28 Agustus 2015
Waspada, Mimpi Terlalu Tinggi Bisa Membuat Kondisimu Jadi Kritis
Image Source |
Senin, 24 Agustus 2015
Si Kembar yang Diincar
Senin, 17 Agustus 2015
Kemerdekaan yang Membangkang
Image source |
Minggu, 02 Agustus 2015
Kemanakah Lagi Harus Mencari yang Halal?
Image source: http://halal-or-haram.com |
Ini dilematis banget!
Senin, 29 Juni 2015
Sebab Pelangi, Kini, Tak Lagi Berwarna-warni
Selasa, 16 Juni 2015
Menunggu...
Minggu, 14 Juni 2015
Maen Yoook: Karena Pendidikan Bukan Sekedar yang Formal Saja
Rabu, 10 Juni 2015
Apakah Memang Se-Tabu Itu?
Image Source |
Jumat, 05 Juni 2015
Bagaimana Jika...
Rabu, 03 Juni 2015
Ondine’s Curse: Sindroma Lupa Bernapas, Sebuah Mitos yang Menjadi Kenyataan
Selasa, 02 Juni 2015
Maaf.
Rabu, 27 Mei 2015
Terima Kasih, Atas 23 Ribu Kali yang Sering Aku Lupa Bersyukur Atasnya
Image Source |
Senin, 25 Mei 2015
Modul Kardiovaskuler: Sebuah Refleksi
Jumat, 22 Mei 2015
How, Aku, dan Sepucuk Kebohongan Semu
Selasa, 19 Mei 2015
Tentang Negeri-Negeri
Kamis, 14 Mei 2015
Pilihan
Image Source |
Senin, 11 Mei 2015
Fragmen Pertama
Kamis, 07 Mei 2015
Kepadamu: Yang Ingin Kutemui
Image Source |
Sabtu, 02 Mei 2015
(S)talking to the Moon
Jumat, 01 Mei 2015
Flash Fiction: Menanyakan Jawaban
Image source |
Rabu, 29 April 2015
Membingkai Batas
Image source |
Selasa, 28 April 2015
Komentar Ini Telah Dihapus oleh Pengarang
Teman-teman blogger disini pada pernah gak sih ngeliat kolom komentar yang bertuliskan “Komentar ini telah dihapus oleh pengarang”?
Nah, kalau kalian sering ngebaca komentar dari Wahyu sih, mungkin kalian gak akan asing dengan kalimat tersebut.
Contohnya gini nih :v |
Iya, tu anak sering banget ngehapus komentar yang udah dibikinnya. Saya tidak pernah menanyakan motif yang ada di balik tindakan tersebut, tetapi mungkin saja jaringan internet Wahyu lagi gak bagus, sehingga komentar yang sebenarnya ingin dikirim satu kali saja, menjadi terkirim double. Jadinya muncul dua komentar yang identik di dalam satu postingan.
Senin, 27 April 2015
Prolog
Image source |
Kamis, 23 April 2015
C I N T A . Lagi ?
Senin, 20 April 2015
You Only Live Twice
#OurDeepestCondolences |
Sabtu, 11 April 2015
Alunan Cinta Kita Adalah AKS(i)OMA
Sabtu, 04 April 2015
Sebuah Sederhana yang Membingungkan
Image source |
Kamis, 02 April 2015
Tiga Orang yang (Sepertinya) Salah Orang
Penampakan Liebster Award |
Jumat, 27 Maret 2015
Kamu Stress? Atau Depresi?
Selasa, 24 Maret 2015
Karena Kau Adalah Puisi Rindu
Image source |
Kamis, 26 Februari 2015
Fakta Tentang Anak FK yang (Mungkin) Belum Kalian Ketahui
Gambar dari Instagram |
Selasa, 24 Februari 2015
IMUNISASI: IMUN IS (NOT ONLY) ASI !
Jumat, 20 Februari 2015
Perasaan Ini Begitu Indah; Bantu Aku Menjaganya
Minggu, 15 Februari 2015
Forever Single (Until Nikah)
Jumat, 06 Februari 2015
Pontianak Minim Wisata; Kata Siapa?
Pak Midji sampai ngetwit ._. |
Kamis, 29 Januari 2015
Apel Terkontaminasi; Bagaimana Nasib Pedagang Buah?
Minggu, 25 Januari 2015
Selamat Hari Gizi Nasional 2015 !
Peringatan HGN 2015 |
Jumat, 23 Januari 2015
Pernahkah Kamu; Pergi dan Tak Ingin Kembali?
A "shiny" golden mama pumpkin |
Selasa, 20 Januari 2015
Antara Paloh, Penyu, Pulau dan Surga
I love you from the hidden paradise of Borneo :) |
Sabtu, 17 Januari 2015
Dara Adalah ...
Dari Valen. Sahabat sejak SD :* |
Dari Agung, teman SMA |
Rina adalah teman paling jujur seduniaaaa :') |
Dari Ima. Mungkin dia sedang lelah ataupun mengigau :p |
Dari Gege Andi. Kepsek TK (bohongan) Pelangi Nusantara |
Mereka Bilang Itu "Hantaran"
Bahkan Flash Fiction Ini Belum Sempat Kuberi Judul
Selasa, 13 Januari 2015
Jika Kehilanganmu, Haruskah Aku Merindu?
Sabtu, 03 Januari 2015
Tentang Menjaga Hati
Tahu apa aku tentang perkara satu ini? Aku bukanlah seseorang yang pandai berkata-kata, dan aku tak tahu apakah aku sudah mempraktikkannya dengan benar atau belum.
Iya, entah sejak kapan aku tiba-tiba bisa membaca perasaan seseorang. Kau tahu? Itu sungguh tidak mengenakkan. Maksudku, aku bisa saja mengetahui bahwa si A menyukai si B tanpa si A perlu repot-repot bercerita dan curhat panjang lebar. Aku bisa tahu hanya dari melihat tatapan dan gerak-geriknya. Dan sungguh, ini rasanya seperti mengetahui rahasia seseorang yang sebenarnya si pemilik rahasia tak ingin ada yang mengetahuinya. Rasanya gak enak. Mau diabaikan, susah. Mau dibilangin ke orangnya, ntar urusannya malah ribet. Ah, tapi kan wajar kalau hanya suka-sukaan saja. Toh kami memang masih remaja. Dan urusan seperti ini memang biasanya fitrah dari Sang Maha Pencipta.